Naruto, You're Smart or Stupid? Chapter 4/4 END



Naruto, You're Smart or Stupid? Chapter 4/4 END


Post By Tatsumo
Masashi Kishimoto
Naruto, You're SmartorStupid ?
Special for NaruHina Fluffy Day #5#
Warning : OOC, AU, TYPO, EYD TIDAK BAKU UNTUK HUMOR AND MANY MORE
GENRE : ROMANCE, COMEDY, HAPPY (?)
Summary : Naruto yang santai, enjoy dan sangat pintar serta penuh bakat, bertemu dengan seorang gadis kikuk, polos, moe, sedikit pemalu, dan bermata lavender penuh keinginantahuan. Apa cinta bisa menyambut mereka ?!
Multichap short. 4 Chap. Fourshoot (berubah lagi-_-)
.
.
.
Enjoy it !
Chapter 4 (end) : Keberanian dan ah, senangnya..
Naruto Namikaze sangat sibuk pagi itu. Hari ini adalah hari promosi dan acara pidato bagi para ketua klub yang akan mencoba memasukkan klub bentukan mereka ke kegiatan ekstrakulikuler KHS. Segala persiapan harus disiapkan dengan matang oleh tim dewan sekolah (kalau di Indonesia disebut OSIS) demi mensukseskan acara tersebut.
"Ada berkas yang kurang Gaara?"
Gaara, seksi bagian pemberkasan dengan cepat memeriksa kertas kertas proposal semua klub di Konoha High School. Dia menautkan alisnya yang tidak ada. Kemudian mata jadenya melirik ke arah Naruto.
"Klub Pecinta Alam dan klub Keterampilan Karya Tangan tampaknya belum mengumpulkan berkas dana mereka.." kata Gaara kepada sang ketua dewan sekolah. Naruto mengangkat alisnya.
"Hubungi mereka.." kata Naruto dengan nada datar. Dia kemudian berjalan cepat ke arah Shikamaru yang merupakan bendahara dari dewan sekolah. Naruto menanyakan semua perincian biaya dan segera mencatatnya di sebuah buku sakunya. Matanya tajam menatap ke arah semua teman teman dewan sekolahnya. Semuanya sedang bekerja keras, termasuk tim yang kini sedang menata panggung. Naruto melirik jam tangannya.
'30 menit sebelum acara dimulai..tinggal sedikit lagi..'
"Ketua, ada beberapa masalah di sini.."
Naruto menghela napasnya dan berjalan ke arah suara tadi. Tampaknya 30 menit nanti akan menjadi 30 menit yang sangat sibuk bagi sang ketua dewan sekolah.
.
.
.
"..Jadi, saya sampaikan terima kasih atas partisipasi kalian semua dan mohon ikuti acara ini dengan baik. saya Naruto Namikaze, mohon maaf atas segala kesalahan kata kata saya.."
Semuanya bertepuk tangan dengan semangat ketika Naruto selesai berpidato. Tidak dipungkiri, kharisma seorang Naruto Namikaze benar benar keluar dan menghipnotis semua orang tadi dengan pidatonya yang menarik. Naruto turun dari atas panggung dengan kedua tangan yang dia masukkan ke kantong celananya. Safirnya menatap barisan para ketua klub yang berada di belakang panggung podium. Naruto sepertinya mencari seseorang.
'Itu dia..' Naruto segera berjalan mendekati sesosok siswi berwajah khawatir dan gugup, namun tidak menutupi wajah moenya yang benar benar menggemaskan. Naruto tersenyum ke arah Hinata Hyuuga yang kini sedang menyatukan kedua jari telunjuknya dengan sedikit bergetar.
'"Tenanglah.." kata Naruto dengan nada hangat.
"Terima kasih Naruto-kun.." kata Pein dengan wajah merona tidak jelas di depan Hinata.
"SIAPA YANG MENYEMANGATIMU BODOH!" kata Naruto dengan nada sedikit lebih keras. Pein terkekeh geli.
"Na-Naruto-kun.."
"Bagaimana Hinata?"
"Ba-bagaimana apanya?"
Naruto menghela napasnya "Ng..kau sudah siap?"
Hinata menundukkan kepalanya, tampak rambut indigo itu menutupi wajah imutnya. Naruto menaikkan alisnya.
"Mu-mudah mudahan.."
"Hei, apa kau gugup?" tanya Naruto. Hinata meremas tepi roknya.
"Ten-tentu saja. Ini pertama kalinya aku berbicara di depan orang banyak. A-aku sepertinya tidak bisa seperti dirimu.."
Naruto menaikkan alisnya.
"Kau sangat sempurna. Pintar, penuh bakat, cara bicaramu, kha-kharismamu.."
Naruto menepuk pelan kepala sang Hyuuga. Mata Hinata melebar.
"Manusia tidak ada yang sempurna Hinata..termasuk aku.." Naruto tertawa pelan '..Kau tahu, aku sangat bodoh soal menyukai wanita..'
"Yah..ganbatte, jangan kecewakan aku.." Naruto segera berlalu dari hadapan Hinata. Hinata mengangkat kepalanya dan menatap khawatir punggung Naruto.
"Ta-tapi aku.." Hinata menghela napasnya. 'Aku..aku sepertinya belum siap, Naruto-kun..'
.
.
.
"JADI, IKUTLAH KLUB SENAM! MAKA SEMANGAT MASA MUDAMU AKAN TUMBUH DAN KAU AKAN SEPERTI GUY-SENSEI YANG HEBAT DAN SEKSI!"
Rock Lee, yang menjadi ketua klub senam berorasi dengan mata yang berapi api. Dia bahkan mempromosikan pembimbing klub tersebut, Guy-sensei dan memuji sang guru secara berlebihan.
"A-apanya yang seksi.."
"Aku tidak mau berbaju ketat hijau seperti dia.."
"Kau benar.."
"Gak ngerti aku.."
Para siswa dan siswi saling berbisik tentang klub senam dengan wajah drop akibat Rock Lee mengatakan Guy-sensei itu orangnya hebat, seksi, keren, tampan lagi..
"..JADI SEMUA, JIKA KALIAN INGIN MACHO SEPERTI GUY-SENSEI (Guy-sensei tersenyum memamerkan giginya di barisan guru) IKUTLAH DENGAN KAMI, KLUB SENAM PENUH SEMANGAT MUDAAAA!"
Kriik..kriik..kriik..
Naruto lah yang menjadi orang pertama bertepuk tangan. Melihat sang ketua dewan sekolah bertepuk tangan, para siswa KHS lainnya bertepuk tangan dan mengapresiasi pidato Rock Lee yang menurut mereka aneh.
"GUY-SENSEI!" Lee berlari ke arah Guy dan secara gaje memeluknya.
"LEE!" Guy-sensei memeluk Lee dan mereka berdua menangis.
"PIDATOMU HEBAT LEE!"
"ANDA JUGA GUY-SENSEI!"
"LEE!"
"GUY-SENSEI!"
"PIDATOMU KEREEEN!"
"TERIMA KASIH GUY-SENSEI, ANDA JUGA!"
-_-Semuanya memasang wajah sangat sweatdrop melihat kejadian tadi. Naruto menghela napasnya. Kini yang berorasi adalah ketua klub penyair, teman SMP nya sekaligus wakil ketua dewan sekolah, Sasuke Uchiha.
Sasuke sedikit berdehem dan mulai membuka kata kata pidatonya dengan lancar. Sang Uchiha dapat mempromosikan klubnya dengan baik dan sebelum kata kata penutup dia mengeluarkan kemampuannya sebagai anggota klub penyair dengan membacakan sebuah puisi.
Judulnya, Dua Hati Yang Malu
Ketika pertama kali bertatapan, hati ini berbinar senang
Mataku menggapai matanya, jantungku membelai hatinya
Apakah ini? cinta? rasa suka?
Bagiku, wanita itu bagai candu yang terus berputar di kepalaku
Di pantai aku berbicara dengannya
Mengajarinya, arti rasa cinta yang besar (di sini Naruto tahu, Sasuke sedang membacakan puisi antara dirinya dengan Hinata. Naruto mati matian berusaha menahan wajah merahnya)
Senyumannya, irisnya yang menawan
Benar benar menawanku
Aku tertawan dan kini terkekang di hatinya
Aku ingin memeluknya dan mengatakan perasaan yang terbakar ini
Namun aku malu
Aku malu dan berharap bisa mengatakan seperti ini
"Yah..bahaya untuk seorang gadis manis sepertimu berjalan sendirian malam malam di kota.."
Sasuke dengan wajah santai menghidupkan rekaman Pein dan membunyikannya di depan mic. Semua siswa-siswi di KHS menutup mulutnya dan rata rata langsung memerah mukanya.
"Terima kasih.." kata sang Uchiha singkat. Semuanya bertepuk tangan dengan penuh semangat.
"Wah..puisi Sasuke-kun tadi bagus ya.."
"Iya, romantis banget kayaknya.."
"Wa-wajahku memerah mendengarnya.."
"Tapi aku penasaran, siapa suara yang dia perdengarkan di akhir puisinya.."
"Iya ya? kok kayaknya kenal gitu.."
Sementara dua murid KHS yang tahu kalimat terakhir tadi wajahnya kini benar benar memerah. Tanpa sengaja Naruto melirik ke arah Hinata dan secara bersamaan Hinata juga melirik ke arah Naruto. Mata keduanya bertemu dan melebar terkejut. Naruto dan Hinata secara serempak mengerling ke arah lain sambil berusaha menenangkan diri mereka.
"Keren sekali Sasuke-kun..apalagi bagian terakhirnya.." kata Sakura saat sang Uchiha turun dari panggung podium. Sasuke tersenyum sambil memejamkan matanya.
"Heh..arigatou.." Sasuke membuka mata onyxnya tersebut "Lucu sekali melihat ketua dewan sekolah kita yang dikenal tidak mempunyai perasaan kini bisa memerah wajahnya.."
Setelah beberapa ketua klub berpidato dan mempromosikan klub mereka dengan baik, kini giliran Pein yang maju untuk klub anehnya, yakni klub Akatsuki. Pein maju dengan penuh keyakinan sambil tersenyum lebar.
"HIDUP LEADEEEER!" teriak Tobi, salah satu anggota Akatsuki yang memakai topeng "LEADER GANTENG!" sambungnya gaje.
"AYO PEEEEIN!" teriak Hidan "JANGAN PERMALUKAN JASHIN DI SANA!"
"SEMANGAT UN, KALAU MEMALUKAN NANTI AKU LEDAKKAN!"
"Pein, ganbatte..jangan gagal.."
"KALAU KAU MEMALUKAN MAKA KAU AKAN MEMBAYAR KAS AKATSUKI 60 KALI LIPAT!"
Alis Pein naik turun sweatdrop. Ini anggotanya mau memberikan semangat atau ngancam sih.
"Hei.." Sasuke berbisik ke arah Sakura.
"Ada apa Sasuke-kun?"
"Akatsuki ada kasnya juga kah?"
Sakura mengangkat alisnya "Iya ya..aku baru dengar.."
"Ehem.." Pein berdehem. Hening sejenak. Semua anggota Akatsuki menatap tajam ke arah Pein.
SRAAAK ! tiba tiba Pein langsung memakai jubah Akatsuki di bajunya (jubah seperti di Canon) dan memasang wajah psikopat. Semua anggota Akastuki berteriak gaje.
"BERGABUNGLAH DENGAN KLUB AKATSUKI MAKA KAU AKAN MENDAPATKAN JUBAH INI SECARA TIDAK GRATIS! BAYAR KE KAKUZU!"
Kriik..kriik..kriik..
"KALAU GAK GRATIS NGAPAIN PROMOSI?!" teriak para siswa-siswi KHS lainnya. Sementara Naruto menepuk pelan keningnya.
"Hehehe.." Pein menyengir "Habis aku gak tahu berpidato itu kayak apa?"
Tik..tik..tik..kini bunyi jam sweatdrop yang menyambut kata kata Pein.
"NIATNYA NGAPAIN SIH?!"
"GAK JELAS BANGET!"
"MAU STAND UP COMEDY KAH?!"
"Ya ampun Pein..aku yakin, klub Akatsuki juga pasti akan diisi oleh orang orangmu.." Naruto melirik ke arah para anggota Akatsuki dan safirnya benar benar menjadi drop.
'Mereka speechless, bukankah yang tadi namanya memalukan?' batin Naruto dengan wajah sweatdrop.
"BAGUS PEIN! KAU GAK MEMALUKAN!"
"KAU TADI GANTENG DI SANA PEIN!" *yang ini hubungannya apa coba-_-*
"KEREN BRO!"
"Hm, tetap saja..kau membayar kas 2 kali lipat karena gagal mempromosikan jubah kita.."
Setelah ribut ribu akibat pidato Pein yang penuh kontroversi tadi, kini giliran sang Hyuuga yang maju untuk mempromosikan klub paranormal dan kemisterian. Hinata maju dengan kaki yang cukup bergetar. Dia maju sedikit terhuyung huyung (dan Naruto berharap Hinata tidak terjatuh di sana) dan berdiri di atas podium dengan wajah yang menunduk ke bawah.
Hyuuushh..hening. Hanya terdengar hembusan angin.
Sakura dan Ino meneguk ludahnya. Mereka harap Hinata memberikan yang terbaik.
Naruto menatap datar ke arah Hinata. Hinata pun mengangkat kepala dan matanya tanpa sengaja melihat ke arah Naruto yang kini sedang mengangkat jari kelingkingnya. Mata Hinata melebar.
DEG ! janji itu..janji itu..
"Go-gomen..aku..aku lupa materinya.."
Semuanya menatap kebingungan ke arah Hinata. Mata Naruto melebar.
Hinata kembali melirik ke arah Naruto, lavendernya terbuka lebar ketika melihat sang Namikaze berbalik dari hadapannya dan berjalan menjauh dari keramaian.
'Naruto-kun!'
"..Aku adalah tipe orang yang sangat benci melanggar janji.."
"Hinata Hyuuga, berjanjilah kepadaku kalau besok kau bisa berpidato dengan baik.."
Mata Hinata melebar. Dia teringat kata kata Naruto semalam.
APAKAH NARUTO MEMBENCINYA ?!
TAP ! TAP ! TAP ! Hinata segera turun dari podium dan berlari ke arah Naruto, tiba tiba sang Hyuuga terjatuh. Sakura dan Ino berlari ke arah Hinata dengan wajah khawatir.
"Hinata-chan, kau tidak-"
"Aku tidak apa apa.." Hinata bangkit dengan wajah sedih "..Aku.."
Naruto yang mendengar suara jatuh hanya melirik sekilas ke belakang dan kembali berjalan menuju belakang sekolah dengan langkah tenang serta kedua tangan yang dia masukkan ke kantong celananya.
Hinata bangkit dan langsung berlari mengejar Naruto. Lavendernya kini bercahaya. Hinata harus, Hinata harus melakukan sesuatu. Dia tahu ini adalah kesalahannya karena melakukan tidak yang Naruto inginkan. Dia tidak pantas disanding dengan sang ketua dewan sekolah yang benar benar perfeksionis. Diatetap gadis pemalu, kikuk dan tidak tahu apa apa. Hinata memasang wajah sedih, kakinya sedikit terpeleset namun dia masih bisa menyeimbangkan tubuhnya. Hinata mengangkat kepalanya dan melihat Naruto berjalan menuju ke belakang sekolah. Alis Hinata bertaut sedih.
Naruto terdiam di bawah pohon sakura yang bergerak gerak pelan ditiup angin musim semi. Kedua tangannya tetap dia masukkan ke kantong celana dan wajahnya sedikit menengadah ke atas. Hinata yang terengah engah berlari mengejar Naruto berhenti tepat di belakangnya. Sebelah mata sang Hyuuga tertutup akibat kelelahannya tersebut. Naruto tidak bergeming. Dia tetap berdiri dalam diam sambil sedikit melihat ke atas.
"Na-Naruto-kun..gomen.."
".."
"Aku..aku tidak bisa berpidato sepertimu karena..karena aku, aku gugup.."
".."
"Aku minta maaf atas kebodohanku!" Hinata membungkukkan badannya.
".." Naruto tetap tidak merespon. Bahkan melirik pun tidak. Sementara Hinata tetap dalam posisi membungkuk dan untuk beberapa lama tetap dalam posisi tersebut.
Mereka berdua terdiam. Hanya angin yang menggeremisikkan ranting dan daun pohon sakura di atas mereka.
Hinata mengangkat tubuhnya perlahan lahan. Wajah imut sang Hyuuga benar benar sedih. Sedikit air mata kesedihan muncul di sudut kedua matanya. Hinata menundukkan kepalanya ke bawah dan setetes air mata jatuh ke tanah.
"Gomen'nasai.."
Naruto teringat pertama kali mereka bertemu. Hinata juga minta maaf saat itu karena dia terjatuh dan terlambat dalam memberikan proposal kertas klubnya.
Dan sekarang Hinata kembali meminta maaf akibat pelanggaran janji mereka. Hinata meneguk ludahnya. Sang Hyuuga tiba tiba berbalik ke belakang.
"Aku..aku tidak akan terjatuh lagi, Naruto-kun.."
Safir Naruto sedikit bergetar, dia mendengar langkah kaki menjauh. Naruto menoleh ke belakang dan melihat Hinata yang berlari menuju ke arah panggung, sang Hyuuga sedikit terhuyung huyung dan mau terjatuh, namun dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya dan kembali berlari ke arah podium. Wajah Naruto tidak dapat ditebak, wajahnya sangat dingin dan tanpa perasaan. Safirnya melirik kembali ke arah pohon sakura, di batangnya terdapat loudspeaker yang berfungsi untuk memperkeras suara pengumuman atau hal hal penting lainnya.
TAP ! TAP ! TAP ! Hinata berlari naik ke podium dan merebut mic dari tangan ketua klub kendo. Semuanya menatap kebingungan ke arahnya. Sakura dan Ino menautkan alis kebingungan. Para anggota Akatsuki yang saling bercanda langsung terdiam dan menatap ke arah Hinata. Seluruh murid KHS mengarahkan mata dan tatapan mereka ke arah sang Hyuuga, begitu pula dengan para guru. Hinata kini benar benar menjadi pusat perhatian. Wajah Hinata berubah penuh keyakinan. Cahaya lavender itu bersinar penuh keyakinan. Hinata membuka mulutnya.
"AKU MINTA MAAF KEPADAMU NARUTO-KUN! JIKA KAU TIDAK MAU MEMAAFKANKU SAAT KITA BERDUA, AKU MINTA MAAF KEPADAMU DI SINI! AKU TIDAK AKAN MALU, AKU..AKU TAHU SEMUANYA KESALAHANKU KARENA TELAH MELANGGAR JANJI YANG KITA BUAT. TAPI, TAPI TOLONG MAAFKAN AKU! DEMI KLUBKU, KLUB PARANORMAL DAN KEMISTERIAN, AKU.." Hinata menatap penuh keyakinan ke arah semua siswa-siswi KHS "..MINTA KEPADA TEMAN TEMAN SUPAYA BERGABUNG, DAN NARUTO-KUN.."
Hening sejenak.
"..AKU MERASA BERSALAH JIKA KAU TIDAK MEMAAFKANKU..GO-GOMEN'NASAI!"
Ya..gomen'nasai menjadi kata kata Hinata saat tatapan pertama dan kini kata kata tersebut kembali terdengar..hembusan angin kembali bergerak.
Suara Hinata menggema di KHS. Permintaan maafnya menggema di sekolah tersebut. Sang ketua dewan sekolah berbalik ke arah panggung dan berjalan sambil sebuah senyuman terpatri di wajah penuh kharismatiknya.
'Kata kata permintaan maafnya sangat kacau, tetapi..' Naruto menggerakkan badannya lebih cepat dan sang ketua dewan sekolah yang tidak pernah berlari kini berlari dengan sebuah senyuman hangat di wajahnya.
"KE-KETUA DEWAN SEKOLAH BERLARI?!"
"A-APA, TIDAK MUNGKIN?!"
"HAAAAH?! KETUA DEWAN BERLARI?!"
Semuanya terkejut melihat Naruto yang biasanya membenci yang namanya berlari (karena menurutnya membuang buang tenaga) kini berlari kencang dengan senyuman yang benar benar hangat. Rambut sang Namikaze sedikit bergerak akibat kencangnya lari tersebut.
"Ber-berpidato di depanmu lebih sulit daripada di depan orang banyak.."
Naruto teringat kata kata sang Hyuuga saat di pantai. Wajah sang Namikaze sedikit menunduk, membuat wajahnya sebagian ditutupi rambut kuningnya. Namun seulas senyum di wajahnya tetap terlihat dengan jelas.
'Kau melakukan hal paling berani, Hinata..kau bukanlah gadis pemalu yang kikuk dan tidak bisa apa apa. Berpidato di depanku lebih sulit dari pada di depan orang banyak ? oh dear, kau bahkan meminta maaf kepadaku di depan orang banyak. Kau benar benar..' Naruto berlari naik ke podium panggung. Dia segera mengambil menggenggam tangan kanan Hinata yang memegang mic ke dalam kedua tangannya. Semua siswa-siswi KHS serta para guru terkejut melihat kejadian tersebut. Sakura dan Ino menutup mulut mereka dengan wajah yang memerah.
"Hinata-chan.." kata Naruto dengan senyuman kharismatiknya yang menghipnotis semua orang di sana. Sasuke dan Pein terkejut Naruto dapat memanggil Hinata dengan akhiran chan yang penuh keyakinan.
"..Tidak perlu minta maaf juga aku sudah memaafkanmu.." suara Naruto menggema di KHS akibat mic yang berada di antara dirinya dan Hinata.
"Te-tetapi kenapa kau..kenapa kau diam saat aku minta maaf tadi ?" tanya Hinata dengan nada sedih, beberapa tetes air mata jatuh dari sudut matanya.
"Hime..aku hanya ingin membuat rasa percaya dirimu lebih kuat. Kau sekarang adalah ketua sebuah klub, tidak mungkin ketua berlindung dibalik punggung orang lain karena merekalah yang menjadi pelindung. Ketua adalah sebuah panggilan dengan amanat berat yang dipikulnya, percaya diri merupakan salah satu item yang harus kau miliki.."
'NA-NARUTO BAHKAN DAPAT MEMANGGIL HINATA DENGAN PANGGILAN HIME ?!' Pein dan Sasuke memegang kepala mereka dengan wajah merona.
Tangan kanan Naruto bergerak pelan ke arah wajah Hinata dan mengusap air mata sang Hyuuga, tangan kanannya kemudian turun ke dagu dan mengangkat wajah pemilik mata Amethyst tersebut. Safir yang tenang dan lavender penuh keinginantahuan bertemu sangat intens.
Dan Naruto mengucapkannya di depan mic, dengan suara menggema yang berdengung di KHS, semua mata siswa-siswi serta para guru Konoha High School melebar penuh speechless.
"Aku tidaklah sempurna, walaupun aku mempunyai banyak bakat di berbagai bidang..kau tahu, aku sangat bodoh dalam hal cinta. Aku kaku, aku bahkan sangat sulit memanggilmu dengan akhiran chan..tetapi.." Naruto lebih mengangkat dagu itu, wajah Hinata benar benar memerah, namun tatapan polosnya benar benar sangat menggemaskan.
"Aku telah berpikir beberapa kali, aku memang jatuh cinta pada pandangan pertama.."
Ino dan Sakura saling berpandangan dengan wajah merona. Sementara Sasuke dan Pein ternganga melihat sang ketua dewan sekolah yang benar benar gentleman sekarang.
"Jadi Hime, maukah kau bersanding denganku dan saling melengkapi hidupku..maksudku.." Naruto menggelengkan kepalanya '..Aduh..sangat susah!' batin sang Namikaze.
"..Maksudku, aku..AKU MENYUKAIMU! MAUKAH KAU MENJADI ISTRI SANG KETUA DEWAN SEKOLAH?!"
Kriik..kriik..kriik..
Sasuke dan Pein benar benar ternganga. Sakura dan Ino yang tadi menutup mulutnya perlahan lahan melepaskan tangan mereka dan juga ikut ternganga. Para guru yang selalu memuji pilihan kata kata Naruto yang berkualitas kini memasang wajah tidak percaya. Guy-sensei dan Lee yang menangis speechless melihat kejadian di atas podium langsung berhenti dengan mulut menganga juga. Para Akatsuki menganga sangat lebar. Semua siswa-siswi KHS menganga mendengar kata kata yang menurut mereka aneh dari sang ketua dewan sekolah.
'Pilihan katamu sangat aneh Naruto..bukankah kau sudah kuajarkan bagaimana memilih kata kata romantis saat penembakan..' batin Pein dengan wajah sweatdrop.
'Kau terlihat bodoh saat ini, Dobe..' batin Sasuke dengan alis naik turun.
Sementara setetes keringat gugup menetes dari kepala Naruto. Naruto menelan ludahnya. Sang ketua dewan sekolah yang selalu penuh kata kata jenius kini mengeluarkan kata kata aneh, Naruto yakin..dia kini harus melakukan pertapaan dengan sang Tou-san di sebuah gua untuk menenangkan dirinya.
"Hihihi.."
Semua terkejut mendengar suara tawa kecil yang menggema melalui mic tersebut. Tampak Hinata tertawa dengan wajah moenya, Hinata memegang tangan kanan Naruto yang memegang dagunya dan menggenggamnya dengan erat.
"Na-Naruto-kun..kau lucu sekali, memang benar katamu, kau baka soal ini.."
Wajah Naruto benar benar memerah. Dan semua warga KHS kembali terkejut melihat ekspresi sang ketua dewan sekolah yang katanya tidak mempunyai perasaan kini bisa merona hebat.
"..Tetapi.." Hinata mendekatkan wajahnya ke arah wajah Naruto "..Aku menyukaimu.."
Dan suara yang pelan dan halus itu menggema di KHS. Terdiam. Semuanya terdiam. Semuanya tidak tahu apa yang harus dilakukan.
SUIIIT ! terdengar siulan menggoda dari arah kelompok Akatsuki, dan si Tobi lah yang menjadi pelaku siulan tersebut. Pein yang melirik ke arah Tobi tersenyum dan mengikuti siulan penggoda tersebut. Sasuke mendengus pelan dan bertepuk tangan. Tepuk tangan Sasuke diikuti tepuk tangan Sakura dan Ino. Para anggota Akatsuki langsung bersiul dan mengatakan "Ciee..ciee" tidak jelas.
"KYAAAAA! ROMANTISNYA!"
"MEREKA BERDUA COCOK!"
"KYAAAA! AKU SPEECHLESS MELIHATNYA, MANISNYA MEREKA BERDUA!"
Dan teriakan senang lainnya, semua warga KHS bertepuk tangan dengan senang. Para guru tertawa senang dan ikut bertepuk tangan. Guy dan Lee tiba tiba membawa sebuah speaker besar dan menghidupkannya.
"I-ini bukan waktunya untuk senam Guy.." kata salah seorang guru KHS. Guy menggelengkan kepalanya.
"Ini sebuah lagu untuk mereka.." kata Guy-sensei sambil tersenyum mengacungkan jempolnya.
suikomaresou na gurai harebare shita asa no hi
mezamashi no beru naru
furisosogu hikari ukete kokoro no kyoukaisen o
saa, kyou mo tobikoeyou

Semuanya menoleh ke arah sumber suara, Guy-sensei dan Lee menari balet di sana. Semuanya tertawa senang.
hikoukigumo sora ni mau
egaiteru tabi no tochuu omoide wa tsuzuiteru

Pein berlari ke arah Konan dan menariknya ke tengah tengah lapangan.
"A-apaan sih Pein ?" tanya Konan dengan wajah yang memerah.
"Sedikit bersenang senang denganmu.." kata Pein sambil tersenyum.
machiawase wa mada saki e madamada mienai mukou
ruuru wa nai jiyuu ni hanatsu kyanbasu
kokoro to karada no baransu tenbin no ue de yureru
atarashii
aozora de donna yume o miru?
Sasuke menoleh ke arah Sakura dan tersenyum. Sakura memalingkan kepalanya dengan sedikit wajah memerah. Sasuke menutup matanya dan mendengus pelan.
Ima no kono basho wa mirai e tsunagaru kara
sagashiteru yumegumo doko ni aru no ka na

Sasori, Itachi, Hidan serta Deidara tiba tiba melakukan tali hula hula, semuanya tertawa melihat kelakuan empat anggota Akatsuki tersebut.
hirogatteku wa no naka chippoke na tenohira de
tsukameru
mono hitotsu
yokubarisugita shunkan koboreotosanai you ni
gyutto nigirishimeta

Tobi melompat ke arah punggung Kisame dan mereka berdua langsung bermain kuda kudaan. Sementara Kakuzu mencium uang uangnya sambil menari nari tidak jelas. Zetsu cuma melihat sweatdrop ke arah Kakuzu.
hikoukigumo chigireteku
egaiteru tabi no tochuu omoide wa kizanderu

Sai yang menjadi ketua klub koran sekolah mengangkat kameranya dan memfoto semua siswa-siswi KHS yang kini sedang bergembira.
machiawase wa mada saki e madamada mienai mukou
dekoboko michi ame ni utarete koronde
kokoro to karada no baransu kagirareta hibi o aruku
modorenai fuukei o furikaette kizuku

Naruto menatap kebingungan ke arah semua teman temannya. Dia kemudian menoleh ke arah Hinata yang memejamkan matanya sambil mengeluarkan sedikit air mata.
"Kau kenapa Hinata-chan?"
Hinata membuka matanya "Aku..aku senang Naruto-kun!" Hinata segera memeluk tubuh Naruto dan mendekapnya dengan erat. Safir Naruto bergetar.
ima no kono basho wa ippon no sen no ue de
sagashiteru yumegumo mune no oku ni aru

"Jepret !" kata Sai sambil memfoto adegan romantis dari Naruto dan Hinata. Naruto menoleh kikuk ke arah Sai dengan wajah memerah.
ima no kono basho wa mirai e tsunagaru kara
sagashiteru yumegumo doko ni aru no ka na

aozora ni ukanderu owari no nai tabiji o yukou
Dan semuanya menari hari itu. Sebuah keberanian Hinata dan juga, keberanian dari sang ketua dewan sekolah. Semuanya berakhir dengan gembira ^_^
~0O0~
"Akhirnya.." kata Naruto dengan wajah senang. Dia menegak ramen kelimanya dengan senang. Sang Kaa-san benar benar membuatkannya ramen sekarang. Safir Naruto melirik ke arah ibunya yang kini berbicara dengan Hinata, atau lebih tepatnya, mengintropeksi sang Hyuuga.
"Hinata-chan, kau sangat suka apa?"
"Mak-maksudnya apa Oba-san?"
"Oh..kau sangat suka Naruto ya?"
"Eeeh?" Hinata memiringkan kepalanya "..Ti-tidak, maksudku.."
Naruto memasang wajah sweatdrop. Matanya melirik ke arah ruang tamu, di mana ayahnya dan ayah Hinata sedang adu argumentasi tentang kaos kaki. Bayangkan, tidak panting sekali dua orang yang sudah berumur membahas tentang kaos kaki.
"KAU MEMINJAMNYA DAN MENGATAKAN KALAU KAOS KAKIKU BAU?! DASAR TIDAK TAHU TERIMA KASIH!" kata Hiashi dengan wajah kesal
"Yap..kenapa bau?" tanya Minato sambil menjetikkan jarinya.
"Kenapa?" tanya Hiashi penasaran.
"Karena tidak pernah kucuci.."
Wajah Hiashi mengeras "JELAS SAJA BODOH! SESUATU YANG TIDAK DICUCI ITU PASTI BAU!"
"Tetapi kaos kakiku tidak pernah kucuci tetap wangi kok.." kata Minato kembali menjetikkan jarinya.
"Kok-kok bisa?" tanya Hiashi *kelihatan Hiashi agak bodoh ya^_^*
"Karena istriku yang mencucinya.." kata Minato lagi dengan santai *benar juga, dozo-_-*
"KAU KUNING SIALAN YANG MENGESALKAN!"
Neji yang mendengarkan perdebatan tersebut hanya menepuk keningnya pelan.
Sementara di ruang TV para teman teman Naruto kini sedang menonton anime Highschool DxD (untuk yang cowok) dan anime Princess Princess (untuk yang cewek) dengan masing masing wajah speechless. Naruto menghela napasnya, rumahnya benar benar ramai sekarang.
"HEI MINNA~!" Kushina berteriak kencang, membuat semua perhatian orang ke arahnya.
"Ada apa sayang?" tanya Minato sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Hari ini, aku izinkan Hinata dan Naruto untuk membuatkan cucu kepadaku.." wajah Kushina memerah, dia memeluk dirinya sendiri "..Aku tidak sabar mendapatkan cucu.."
BYUAAAAR ! semuanya langsung mimisan mendengar teriakan Kushina (apalagi yang menonton DxD). Hinata menutup wajahnya yang kini benar benar memerah.
GUBRAK ! Naruto menghempaskan tangan kanannya ke meja, mangkok ramennya bergetar. Naruto memasang wajah kesal dan jangan lupa, rona merah di wajah kharismatiknya tersebut.
"KAA-SAN GILA! SUDAH KUBILANG UMURKU DAN HINATA-CHAN BARU 17 TAHUN! KAA-SAN SANGAT MENGESALKAN DAN MEMBUAT AKU MALU.." Naruto menghela napasnya.
"..Tapi, boleh juga.." kata Naruto dengan wajah tanpa dosa.
GUBRAAAK ! semuanya jatuh dengan ekspresi super sangat sweatdrop mendengar kata kata Naruto. Wajah Hinata benar benar sangat memerah sekarang.
'NARUTOOO ! YOU'RE SMART OR STUPID SIH?!' teriak semuanya di dalam hati masing masing.
Haha..Naruto, You're smart or..stupid ?
FIN^_^
 Gimana ceritanya gan? kasih kritik dan sarannya dong.

Comments