Naruto, You're Smart or Stupid? Chapter 1/4
Naruto,
You're Smart or Stupid? Chapter 1/4
Post by Dennis
ooo
Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto
Naruto, You're Smart or Stupid ?
Special for NaruHina Fluffy Day #5#
Warning : OOC, AU, TYPO, EYD TIDAK BAKU UNTUK HUMOR AND MANY MORE
GENRE : ROMANCE, COMEDY, HAPPY (?)
Summary : Naruto yang santai, enjoy dan sangat pintar serta penuh bakat, bertemu dengan seorang gadis kikuk, polos, moe, sedikit pemalu, dan bermata lavender penuh keinginantahuan. Apa cinta bisa menyambut mereka ?!
Multichap short. 3 Chap. Threesoot
.
.
.
Enjoy it !
Chap 1 : Pertemuan para Ketua, tatapan pertama..
Konoha High School hanyalah sekolah biasa yang terletak di prefektur Shizuoka bagian timur, tepatnya di kota Konoha. Konoha sendiri adalah sebuah kota pelabuhan yang terkenal dalam bidang jasa pelayaran dan salah satu wisata pantai yang indah. Kota yang terkenal akan pohon pohon yang masih asri di tengah kota, serta kicauan burung camar di laut dan burung gereja di daratan, ikut menambah suasana kota ini begitu alami.
Pagi di kota Konoha berjalan seperti biasanya, para pekerja kantoran berangkat ke kantornya. Para pelajar menapakkan kakinya menuju sekolah.
Seorang siswa Konoha High School berjalan dengan tenang sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Rambut pirang dengan model jabrik sedikit berantakan, kulit tan yang eksotis, tiga garis di pipinya, serta jangan lupa, safir biru yang menatap datar dan bosan ke depan.
'Aku Naruto Namikaze..hidupku..hm, cukup normal. Yah..kau bisa menatap lekat lekat kata cukup di depan kata normal lalu membacanya menjadi cukup normal..haah. Aku ngelawak ya ? kenapa hidupku kubilang cukup normal..'
"OOOY NARUTOOOO !"
Naruto menoleh ke belakang dengan pandangan malas. Tampak seorang siswa Konoha High School dengan tindikan di wajahnya serta rambut oranye yang entah kenapa berkibar di tiup angin (kenapa ada angin di pagi yang tenang ini !?) serta mata manik ungu yang berpola riak berlari kencang ke arahnya. Bajunya sedikit berantakan dan kancing bagian atasnya dibiarkan terbuka.
"WOA WOA WOA WOA !" kata teman Naruto tersebut yang bernama Pein Yahiko.
'Baru intro saja kau membuat malu Pein ?!' alis sang Namikaze naik turun dengan kesal. Naruto kembali berjalan dengan tenang sambil memasang wajah malas.
"Woa..woa..woa..woa.." kata Naruto dengan nada santai. KAU JUGA BERTINDAK GILA NARUTOO ?!
"Hahaha..sapaan ala kita sohib !" kata Pein sambil mengedipkan matanya. Dia dan Naruto adu tos sejenak.
'Pein..Pein..kau mau memanggilnya 'kesakitan' juga tidak apa apa, harfiahnya sama..Pein adalah temanku sejak kecil. Kaa-sanku dan Kaa-sannya adalah teman masa kecil juga. Baa-sanku dan Baa-sannya adalah teman masa kecil juga. Kaa-san dari Baa-sanku dan Kaa-san dari Baa-sannya adalah teman masa kecil juga..pokoknya, aku dan si tindik ini memang sudah ditakdirkan Tuhan untuk berteman. Pein mempunyai sifat nakal..'
Saat itu lewat seorang anak kecil sambil membawa es krim di hadapan Naruto dan Pein. Pein memukul kepalanya dengan wajah penuh dosa.
'..Mesum..'
Seorang siswi SMA bukan KHS lewat di hadapan Naruto dan Pein. Pein mencolek pantat siswi tersebut dan langsung digampar !
'..Dan dia adalah ketua gang paling ditakuti di KHS, Akatsuki..' Naruto melirik sebuah cincin di tangan kiri Pein. Kanjinya bertuliskan 'Dewa'.
'..Yah, dia selalu dan selalu membuat masalah..' Naruto menghela napasnya '..Kalau bukan karena aku ketua dewan sekolah..'
INFO : Naruto adalah ketua dewan sekolah atau di tempat kita (Indonesia) disebut ketua Osis
'..Aku tidak tahu, bagaimana nasib temanku ini..'
Naruto dan Pein pun berdiri di depan Konoha High School. Naruto memasang wajah malas.
'Hari hariku sebagai ketua dewan sekolah sangat melelahkan..apalagi ada sebuah klub baru yang akan dibuka, hal itu pasti akan merepotkanku sebagai ketua..' Naruto menoleh ke arah temannya. Pein mengangguk. Wajah mereka menjadi serius, setetes keringat mengalir di dahi mereka.
"Kita masuk.." kata Naruto dengan nada santai.
KIRA NGAPAIN ?!
~0O0~
Hinata Hyuuga berlari pontang panting menata sebuah ruangan tua berdebu di lantai dua Konoha High School. Dua temannya, Sakura Haruno dan Ino Yamanaka langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara berdebum.
"Hi-Hinata-chan ?!" kata mereka berdua ketika sang Hyuuga tertelungkup dilantai dengan sebuah kotak yang masih berada di atas tangannya.
"K-kau tidak apa apa ?" tanya Sakura dengan raut wajah khawatir. Siswi bermata emerald dengan rambut pinky tersebut menyingkirkan kotak tersebut dan membantu mengangkat tubuh Hinata. Hinata menghela napasnya.
"Aku tersandung pensil ini.." kata Hinata dengan wajah malu "Pen-pensil siapa ini ?"
Ino berjongkok untuk melihat pensil yang tergeletak manis di lantai. Ada sebuah nama di batang pensil tersebut.
"Hinata Hyuuga..punyamu Hinata-chan.." kata siswi bermata aqua tersebut sambil memberikannya kepada Hinata.
"E-eh ?!" Hinata menggerakkan badannya kebingungan. Wajah moenya melirik ke sana kemari. Dia kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"I-iya,,tadi aku mencarinya untuk membuat perencanaan biaya klub kita.." Hinata mengambilnya dengan wajah memerah."Go-gomen.."
Ino dan Sakura tertawa pelan. Hinata Hyuuga adalah putra dari keluarga bangsawan Jepang yang sangat terkenal akan memegang ketradisionalan Jepang. Di dunia yang penuh gedung, transportasi modern, asap pabrik dan perkembangan teknologi, Hiashi (ayah Hinata) suka pergi bekerja menggunakan sepeda tuanya yang kadang kadang rantainya putus di jalan. Sakura pernah memikirkannya. Itu memegang prisnip ketradisionalan atau super-pelit-hemat sih ?
Hinata memiliki mata polos yang beriris lavender indah. Wajahnya sangat moe dan imut. Rambut indigo yang berwarna biru kehitam hitaman, serta dada yang berkembang dengan baik, hal tersebut pasti membuat pria berpikir kalau Hinata adalah cewek idaman. Namun sayang, sang Hyuuga memiliki sifat sangat polos, sedikit pemalu, dan kikuk. Namun ada sebuah sifat khusus yang dimiliki putri Hiashi tersebut. Keinginantahuannya sangat besar. Jika dia ingin tahu akan sesuatu maka, siap siaplah memandang lavender tersebut membulat dan bercahaya.
"Pemberian proposal kepada ketua dewan sekolah akan dilakukan hari ini, Hinata-chan.." kata Ino sambil menatap kalender di ruangan tersebut "..Kau dan Sakura yang akan memberikannya.."
"Hei, kau kenapa tidak ikut Pig ?" tanya Sakura sambil mengangkat alisnya. Ino menoleh ke arah Sakura dengan wajah suram.
"Kalian akan memberikannya nanti sore kan ?"
Sakura dan Hinata menganggukkan kepala.
"..Nanti sore Tou-san dan Kaa-sanku ada kencan. Mereka menamainya, kencan sore..aku disuruh menjaga toko bunga keluargaku.."
'GAK PENTING BANGEEEET !' batin Sakura. Wajah sang Haruno langsung memasang tampang drop.
"Ti-tidak apa apa..kami berdua bisa memberikannya kok, Ino-chan.." kata Hinata dengan wajah yakin.
"Yakin nih ?" tanya Ino sambil menatap Sakura. Sakura mengangkat bahunya.
"Kau tahu kan ketua dewan kita ?" tanya Ino kepada Hinata. Sang Hyuuga menggelengkan kepalanya.
"KENAPA KAU BISA TIDAK TAHU, HINATA-CHAAAN ?!" teriak Sakura dan Ino sambil memegang kepala mereka. Hinata tersenyum kikuk sambil menggaruk pipinya.
"Habisnya..tidak pernah ketemu.."
GUBRAK !
'I-iya juga ya..alasannya simpel banget..' batin Sakura dan Ino dengan gaya jatuhnya.
"Hahh.." Ino menghela napasnya, dia kemudian membetulkan sedikit letak poninya tersebut "..Namikaze Naruto, ketua dewan sekolah kita adalah seorang cowok yang tidak mau berhadapan dengan hal hal yang menyusahkannya..dia sangat menyukai kepraktisan dan membenci kata kata yang berikal ikal.." kata Ino sambil memutar jari telunjuknya di udara.
"Berikal ikal ? kau terlalu aneh dalam memakai bahasa, maksudnya Hinata-chan, Naruto itu tidak suka basa basi.." Sakura menoleh ke arah Hinata yang menundukkan kepalanya. Sakura dan Ino mengangkat alisnya.
"Hi-Hinata-chan..ada apa ?" tanya Ino dengan raut wajah kebingungan.
"Aku gugup.." kata Hinata pelan. Sakura dan Ino menghela napasnya.
"Sudah kuduga.." kata Ino.
"..TETAPI AKU PENASARAN ! AKU PENASARAN INGIN BERTEMU LANGSUNG DENGAN NARUTO-KUN !" kata Hinata dengan mata berbinar.
'Kun ?' Sakura dan Ino saling berpandangan dengan alis yang mengkerut kebingungan.
"Eh ?!" Hinata menutup mulutnya dan wajahnya langsung memerah. Dia langsung berbalik dan kembali mengangkat kotak kotak tua di ruangan tersebut.
~0O0~
"Hn..ini Dobe.."
Naruto mengambil benda yang disodorkan sang wakil ketua dewan sekolah, teman masa SMP nya, yakni Uchiha Sasuke.
Sasuke memiliki mata tajam bak elang (yang ini lebay banget), iris obsidian, kulit putih bersih dan gaya rambut sangat keren dan sangat aneh. Kau bisa bilang sang Uchiha memakai topi buntut ayam di kepalanya jika sekilas meliriknya, namun itu memang gaya rambut asli sang Uchiha sejak dia lahir (ni lagi lagi lebay banget !)
"Klub Paranormal dan kemisterian..nama aneh macam apa ini ?" kata Naruto sambil mengangkat alisnya. Alisnya mengkerut membaca kertas yang diberikan Sasuke tadi. Sang Namikaze menatap temannya tersebut "Itu nama klub baru di sekolah kita ?"
Sasuke menganggukkan kepala perlahan lahan. Naruto menepuk keningnya. "Siapa ketuanya ?"
Sasuke sedikit tersenyum "Anak Hiashi Hyuuga.."
"Aku tidak tanya bapaknya Teme.." kata Naruto dengan wajah sedikit kesal.
"Hinata Hyuuga.." kata Sasuke dengan pandangan tajam
"Hinata Hyuuga ?" kata Naruto dengan pandangan bertanya
"Ya, Hinata Hyuuga.."
"Hinata..Hyuu..ga ?"
"Hinata Hinata Hyuuga Hyuuga.."
"Hi-na-ta Hyuu-ga?"
"H-i-n-a-t-a H-y-u-u-ga.."
"Kita ngapain sih ?" kata Naruto dengan wajah datar. "Hm..aku belum pernah mendengar namanya, padahal sudah kelas dua..dia murid pindahan ?"
Sasuke menggelengkan kepalanya.
'Kenapa aku tidak tahu..jangan jangan..' mata Naruto sedikit melebar.
'DIA OTAKU ?! ORANG YANG BIASA MOJOK SENDIRIAN DI KELAS SAMBIL BACA MANGA ATAUPUN MAIN GAME GAK JELAS ?!' Naruto menggelengkan kepalanya 'Sedikit berpikir jeniuslah, Naruto..kau adalah ketua dewan sekolah..'
Sasuke memutar mutar pen yang berada di tangan kanannya. Sang Uchiha tersenyum aneh.
"Kurasa..kau harus bertemu langsung dengannya..kapan klub baru ini akan memberikan proposal mereka ?"
Naruto melirik jam tangan yang berada di tangan kirinya "Sore nanti..sekitar jam 3.."
Sasuke kembali tersenyum aneh. Naruto berpikir, apa temannya tersebut kerasukan 'hantu senyum aneh'..Naruto menggelengkan kepalanya perlahan. Mikir aneh lagi..
"Semoga beruntung.." kata sang Uchiha dengan nada datar. Naruto menaikkan alisnya. Apanya yang beruntung ? rasanya dia tidak pernah mengikuti lomba akhir akhir ini..
~0O0~
Naruto berjalan dengan wajah tenang. Sang ketua dewan sekolah yang dihormati dan disegani tersebut kini menjalani tugasnya sebagai ketua dewan sekolah, dengan niat tidak ikhlas Naruto memeriksa tiap tiap ruangan klub untuk memastikan tahun ini berjalan lancar dan kegiatan setiap klub dapat berlangsung dengan baik.
'Aku harap Pein mau masuk salah satu klub tahun ini..paling bodoh dia masuk klub memasak agar dapat makan dan minum gratis..atau masuk klub fotografer agar bisa mengembangkan sifat mesumnya melalui kamera..' Naruto berhenti tepat di depan ruang klub sulap saat mendengar suara orang yang dikenalnya.
"Pein mau masuk klub sulap heh ?" gumam Naruto dengan wajah muram. Dia mengintip sedikit kegiatan dari luar.
"Ini adalah kepiting air tawar !" Pein tersenyum sambil menunjukkan objek sulapnya, sebuah kepiting merah dengan capit besar. "Aku akan.." Pein memasang wajah bingung.
"Aku akan..aku..aku akan.." Pein menaikkan alisnya. Kebingungan akan melakukan apa.
CPAAAT ! capit besar kepiting tadi mencapit bibir bawah Pein. Sang Leader Akatsuki tersebut berteriak kesakitan. Naruto yang melihatnya hanya memasang wajah drop.
"NIATNYA NGAPAIN SIH ?!"
"GAK JELAS !"
"BODOH SEKALI !"
"Main sulap ya ?"
Dan teriakan protes lainnya dari para anggota klub sulap.
.
.
.
Naruto melanjutkan perjalanannya. Kini dia berdiri di sebuah ruangan tua yang lama tidak dipakai. Namun kini, di atasnya ada sebuah plang ruangan yang bernama 'Ruangan klub Paranormal dan Kemisterian'.
'Kenapa Kepala Sekolah mau menerima ide ini ?' batin Naruto dengan wajah datar. Dia segera melangkah memasuki ruangan tersebut.
Berantakan, kacau, berdebu, dan kertas serta pensil di mana mana. Naruto memasang wajah malas dan segera meninggalkan ruangan klub tersebut.
'Dia mau membuat klub atau gudang baru di ruangan ini..' Naruto menghela napasnya '..Dan nanti pasti aku yang akan membereskannya jika terjadi kekacauan..dasar..'
Ketua dewan sekolah tersebut kemudian berjalan dengan tenang meninggalkan kunjungan ruangan klub terakhirnya.
~0O0~
Naruto mendecih kesal. Safirnya berkali kali menatap jam tangannya. Senja sore memasuki ruangan tersebut. Hembusan angin masuk secara sepoi sepoi lewat jendela yang terbuka. Naruto kembali menatap jam tangannya.
'Jam 3 lewat 45 menit..' Naruto menyandarkan tubuhnya di dinding sambil kembali memasukkan kedua tangannya di kantong celananya. Kepalanya menengadah ke atas dengan mata tertutup. 'Mereka pikir aku apa ? penunggu antrian mini market ?'
Sementara di ruangan klub Paranormal dan Kemisterian.
"Ke-ke mana..ke mana..ke mana.."
Sakura yang kini sedang memeriksa lemari ruangan tersebut melirik sekilas temannya tersebut. Tampak Hinata dengan raut wajah kacau dan kebingungan berlari ke sana ke mari di dalam ruangan tersebut.
"Aku menghilangkan kertas akhir proposal kita, Sakura-chan.." kata Hinata sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada. Putri Hiashi tersebut menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia kemudian berlari cepat ke arah sudut ruangan dan tersandung kotak.
BRUUKH !
Sakura menghela napasnya. "Tenang dulu, Hinata-chan..kita harus memikirkan dengan tenang jika ingin mencari sesuatu yang hilang.."
Tuing ! Hinata muncul dengan wajah polos yang kebingungan. "Eeeh ? itu benar Sakura-chan ?"
"Nggak.." kata Sakura singkat.
DONG..Hinata kembali murung.
"Di mana..di mana..di mana.." kata Hinata lagi sambil berlari mengelilingi ruangan tersebut. Dia menabrak sebuah kotak dan membuatnya kembali terjatuh. Kotak tadi terbalik dan sebuah kertas terbang perlahan lahan ke atas dan mendarat pelan di kepala Hinata.
"Eh ?" Hinata mengambil kertas tersebut dan mata lavendernya langsung berbinar.
"Ketemu Sakura-chan !"
Sakura menoleh dengan wajah kebingungan. "Di ma-"
"Ayo cepat ! Naruto-kun pasti menunggu !"
.
.
.
"Duluan Sakura-chan.."
"Eeh ?!" Sakura menautkan kedua alisnya kebingungan. Tadi sang Hyuuga benar benar bersemangat untuk mengantarkan proposal mereka ke ruangan dewan sekolah. Kini kenapa Hinata menyuruhnya duluan dengan wajah sedikit pucat serta tegukan ludah berkali kali di lehernya.
'Oh ya..' Sakura menggelengkan kepalanya pelan '..Dia kan pemalu ?'
"Duluan Sakura-chan..nanti aku masuk kok.." kata Hinata sambil mendorong dorong Sakura.
"Eh ?! apaan ini Hi-Hina-baiklah.."
Hinata menghentikan dorongannya. Dia langsung membungkukkan badannya.
"Arigatou Sakura-chan, atas kerja samanya.."
Sakura tersenyum geli 'Hihi..kerja sama apa ?' Sakura menatap pintu tersebut dan mengetuknya perlahan lahan.
"Masuk.." terdengar suara dingin di dalam sana.
Mata lavender Hinata membulat. Suaranya dingin sekali. Apa sang ketua dewan sekolah marah ?!
"Ketua harus masuk juga ya.." kata Sakura sambil mengedipkan matanya ke arah Hinata.
INFO : Hinata adalah ketua klub Paranormal dan Kemisterian
Hinata menganggukkan kepalanya perlahan. Sakura mendorong pintu tersebut dan masuk dengan wajah tersenyum.
Sementara Naruto yang bersandar di meja hanya menatap tajam. Dia siap memarahi anggota klub tersebut (terutama ketuanya) karena telah membuatnya melakukan hal yang membosankan dan tidak penting seperti ini.
"Eh ?" Sakura menoleh ke sampingnya. "Hinata-chan kok gak masuk ?"
Naruto siap membuka mulutnya ketika sebuah derap langkah cepat dari luar mendekati ke arahnya.
POOOONG..siswi yang berlari tadi tiba tiba terjatuh di depan Naruto dan kertas yang dipegangnya melayang ke samping. Mata Naruto sedikit melebar.
GREP ! sang Namikaze dengan sempurna menangkap tubuh tersebut dan menatap sejenak rambutnya.
Biru kehitam hitaman, rambut indigo yang indah..
Cukup lama Naruto dan siswi tadi-ehem-berpelukan dan Naruto cukup lama juga-ehem-menatap siswi tersebut. Namun wajah sang siswi ditutupi rambut lebat indigonya sehingga tidak terlihat. Naruto menaikkan alisnya.
"A-ano.." siswi tadi langsung melepaskan pelukan Naruto dan mundur dengan cepat ke belakang. Dia segera berdiri di samping Sakura dengan kedua tangan ditaruh di depan pahanya. Wajahnya masih menunduk sehingga rambut lebat indigonya tersebut menutupi wajahnya.
"A-ano..ano.." siswi tersebut meremas tepi roknya. Tiba dia membungkukkan badannya.
"Gomen'nasai !" kata siswi tersebut. Naruto menaikkan alisnya. Perlahan lahan tubuh tersebut terangkat tegak, begitu pula dengan wajahnya.
Tampak wajah seorang perempuan cantik dan manis di depan Naruto dengan rona merah yang indah. Pipinya yang chubby dan mata lentik indah tersebut menatap malu ke arahnya. Dan Naruto baru kali ini merasakan panas di badannya selain demam.
'C-cantik..'
Satu kata di hati sang ketua dewan, mungkin merubah segalanya. Siswa yang paling disegani seluruh siswa di KHS kini terdiam dengan safir yang bergetar
TBC
Post by Dennis
ooo
Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto
Naruto, You're Smart or Stupid ?
Special for NaruHina Fluffy Day #5#
Warning : OOC, AU, TYPO, EYD TIDAK BAKU UNTUK HUMOR AND MANY MORE
GENRE : ROMANCE, COMEDY, HAPPY (?)
Summary : Naruto yang santai, enjoy dan sangat pintar serta penuh bakat, bertemu dengan seorang gadis kikuk, polos, moe, sedikit pemalu, dan bermata lavender penuh keinginantahuan. Apa cinta bisa menyambut mereka ?!
Multichap short. 3 Chap. Threesoot
.
.
.
Enjoy it !
Chap 1 : Pertemuan para Ketua, tatapan pertama..
Konoha High School hanyalah sekolah biasa yang terletak di prefektur Shizuoka bagian timur, tepatnya di kota Konoha. Konoha sendiri adalah sebuah kota pelabuhan yang terkenal dalam bidang jasa pelayaran dan salah satu wisata pantai yang indah. Kota yang terkenal akan pohon pohon yang masih asri di tengah kota, serta kicauan burung camar di laut dan burung gereja di daratan, ikut menambah suasana kota ini begitu alami.
Pagi di kota Konoha berjalan seperti biasanya, para pekerja kantoran berangkat ke kantornya. Para pelajar menapakkan kakinya menuju sekolah.
Seorang siswa Konoha High School berjalan dengan tenang sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Rambut pirang dengan model jabrik sedikit berantakan, kulit tan yang eksotis, tiga garis di pipinya, serta jangan lupa, safir biru yang menatap datar dan bosan ke depan.
'Aku Naruto Namikaze..hidupku..hm, cukup normal. Yah..kau bisa menatap lekat lekat kata cukup di depan kata normal lalu membacanya menjadi cukup normal..haah. Aku ngelawak ya ? kenapa hidupku kubilang cukup normal..'
"OOOY NARUTOOOO !"
Naruto menoleh ke belakang dengan pandangan malas. Tampak seorang siswa Konoha High School dengan tindikan di wajahnya serta rambut oranye yang entah kenapa berkibar di tiup angin (kenapa ada angin di pagi yang tenang ini !?) serta mata manik ungu yang berpola riak berlari kencang ke arahnya. Bajunya sedikit berantakan dan kancing bagian atasnya dibiarkan terbuka.
"WOA WOA WOA WOA !" kata teman Naruto tersebut yang bernama Pein Yahiko.
'Baru intro saja kau membuat malu Pein ?!' alis sang Namikaze naik turun dengan kesal. Naruto kembali berjalan dengan tenang sambil memasang wajah malas.
"Woa..woa..woa..woa.." kata Naruto dengan nada santai. KAU JUGA BERTINDAK GILA NARUTOO ?!
"Hahaha..sapaan ala kita sohib !" kata Pein sambil mengedipkan matanya. Dia dan Naruto adu tos sejenak.
'Pein..Pein..kau mau memanggilnya 'kesakitan' juga tidak apa apa, harfiahnya sama..Pein adalah temanku sejak kecil. Kaa-sanku dan Kaa-sannya adalah teman masa kecil juga. Baa-sanku dan Baa-sannya adalah teman masa kecil juga. Kaa-san dari Baa-sanku dan Kaa-san dari Baa-sannya adalah teman masa kecil juga..pokoknya, aku dan si tindik ini memang sudah ditakdirkan Tuhan untuk berteman. Pein mempunyai sifat nakal..'
Saat itu lewat seorang anak kecil sambil membawa es krim di hadapan Naruto dan Pein. Pein memukul kepalanya dengan wajah penuh dosa.
'..Mesum..'
Seorang siswi SMA bukan KHS lewat di hadapan Naruto dan Pein. Pein mencolek pantat siswi tersebut dan langsung digampar !
'..Dan dia adalah ketua gang paling ditakuti di KHS, Akatsuki..' Naruto melirik sebuah cincin di tangan kiri Pein. Kanjinya bertuliskan 'Dewa'.
'..Yah, dia selalu dan selalu membuat masalah..' Naruto menghela napasnya '..Kalau bukan karena aku ketua dewan sekolah..'
INFO : Naruto adalah ketua dewan sekolah atau di tempat kita (Indonesia) disebut ketua Osis
'..Aku tidak tahu, bagaimana nasib temanku ini..'
Naruto dan Pein pun berdiri di depan Konoha High School. Naruto memasang wajah malas.
'Hari hariku sebagai ketua dewan sekolah sangat melelahkan..apalagi ada sebuah klub baru yang akan dibuka, hal itu pasti akan merepotkanku sebagai ketua..' Naruto menoleh ke arah temannya. Pein mengangguk. Wajah mereka menjadi serius, setetes keringat mengalir di dahi mereka.
"Kita masuk.." kata Naruto dengan nada santai.
KIRA NGAPAIN ?!
~0O0~
Hinata Hyuuga berlari pontang panting menata sebuah ruangan tua berdebu di lantai dua Konoha High School. Dua temannya, Sakura Haruno dan Ino Yamanaka langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara berdebum.
"Hi-Hinata-chan ?!" kata mereka berdua ketika sang Hyuuga tertelungkup dilantai dengan sebuah kotak yang masih berada di atas tangannya.
"K-kau tidak apa apa ?" tanya Sakura dengan raut wajah khawatir. Siswi bermata emerald dengan rambut pinky tersebut menyingkirkan kotak tersebut dan membantu mengangkat tubuh Hinata. Hinata menghela napasnya.
"Aku tersandung pensil ini.." kata Hinata dengan wajah malu "Pen-pensil siapa ini ?"
Ino berjongkok untuk melihat pensil yang tergeletak manis di lantai. Ada sebuah nama di batang pensil tersebut.
"Hinata Hyuuga..punyamu Hinata-chan.." kata siswi bermata aqua tersebut sambil memberikannya kepada Hinata.
"E-eh ?!" Hinata menggerakkan badannya kebingungan. Wajah moenya melirik ke sana kemari. Dia kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"I-iya,,tadi aku mencarinya untuk membuat perencanaan biaya klub kita.." Hinata mengambilnya dengan wajah memerah."Go-gomen.."
Ino dan Sakura tertawa pelan. Hinata Hyuuga adalah putra dari keluarga bangsawan Jepang yang sangat terkenal akan memegang ketradisionalan Jepang. Di dunia yang penuh gedung, transportasi modern, asap pabrik dan perkembangan teknologi, Hiashi (ayah Hinata) suka pergi bekerja menggunakan sepeda tuanya yang kadang kadang rantainya putus di jalan. Sakura pernah memikirkannya. Itu memegang prisnip ketradisionalan atau super-pelit-hemat sih ?
Hinata memiliki mata polos yang beriris lavender indah. Wajahnya sangat moe dan imut. Rambut indigo yang berwarna biru kehitam hitaman, serta dada yang berkembang dengan baik, hal tersebut pasti membuat pria berpikir kalau Hinata adalah cewek idaman. Namun sayang, sang Hyuuga memiliki sifat sangat polos, sedikit pemalu, dan kikuk. Namun ada sebuah sifat khusus yang dimiliki putri Hiashi tersebut. Keinginantahuannya sangat besar. Jika dia ingin tahu akan sesuatu maka, siap siaplah memandang lavender tersebut membulat dan bercahaya.
"Pemberian proposal kepada ketua dewan sekolah akan dilakukan hari ini, Hinata-chan.." kata Ino sambil menatap kalender di ruangan tersebut "..Kau dan Sakura yang akan memberikannya.."
"Hei, kau kenapa tidak ikut Pig ?" tanya Sakura sambil mengangkat alisnya. Ino menoleh ke arah Sakura dengan wajah suram.
"Kalian akan memberikannya nanti sore kan ?"
Sakura dan Hinata menganggukkan kepala.
"..Nanti sore Tou-san dan Kaa-sanku ada kencan. Mereka menamainya, kencan sore..aku disuruh menjaga toko bunga keluargaku.."
'GAK PENTING BANGEEEET !' batin Sakura. Wajah sang Haruno langsung memasang tampang drop.
"Ti-tidak apa apa..kami berdua bisa memberikannya kok, Ino-chan.." kata Hinata dengan wajah yakin.
"Yakin nih ?" tanya Ino sambil menatap Sakura. Sakura mengangkat bahunya.
"Kau tahu kan ketua dewan kita ?" tanya Ino kepada Hinata. Sang Hyuuga menggelengkan kepalanya.
"KENAPA KAU BISA TIDAK TAHU, HINATA-CHAAAN ?!" teriak Sakura dan Ino sambil memegang kepala mereka. Hinata tersenyum kikuk sambil menggaruk pipinya.
"Habisnya..tidak pernah ketemu.."
GUBRAK !
'I-iya juga ya..alasannya simpel banget..' batin Sakura dan Ino dengan gaya jatuhnya.
"Hahh.." Ino menghela napasnya, dia kemudian membetulkan sedikit letak poninya tersebut "..Namikaze Naruto, ketua dewan sekolah kita adalah seorang cowok yang tidak mau berhadapan dengan hal hal yang menyusahkannya..dia sangat menyukai kepraktisan dan membenci kata kata yang berikal ikal.." kata Ino sambil memutar jari telunjuknya di udara.
"Berikal ikal ? kau terlalu aneh dalam memakai bahasa, maksudnya Hinata-chan, Naruto itu tidak suka basa basi.." Sakura menoleh ke arah Hinata yang menundukkan kepalanya. Sakura dan Ino mengangkat alisnya.
"Hi-Hinata-chan..ada apa ?" tanya Ino dengan raut wajah kebingungan.
"Aku gugup.." kata Hinata pelan. Sakura dan Ino menghela napasnya.
"Sudah kuduga.." kata Ino.
"..TETAPI AKU PENASARAN ! AKU PENASARAN INGIN BERTEMU LANGSUNG DENGAN NARUTO-KUN !" kata Hinata dengan mata berbinar.
'Kun ?' Sakura dan Ino saling berpandangan dengan alis yang mengkerut kebingungan.
"Eh ?!" Hinata menutup mulutnya dan wajahnya langsung memerah. Dia langsung berbalik dan kembali mengangkat kotak kotak tua di ruangan tersebut.
~0O0~
"Hn..ini Dobe.."
Naruto mengambil benda yang disodorkan sang wakil ketua dewan sekolah, teman masa SMP nya, yakni Uchiha Sasuke.
Sasuke memiliki mata tajam bak elang (yang ini lebay banget), iris obsidian, kulit putih bersih dan gaya rambut sangat keren dan sangat aneh. Kau bisa bilang sang Uchiha memakai topi buntut ayam di kepalanya jika sekilas meliriknya, namun itu memang gaya rambut asli sang Uchiha sejak dia lahir (ni lagi lagi lebay banget !)
"Klub Paranormal dan kemisterian..nama aneh macam apa ini ?" kata Naruto sambil mengangkat alisnya. Alisnya mengkerut membaca kertas yang diberikan Sasuke tadi. Sang Namikaze menatap temannya tersebut "Itu nama klub baru di sekolah kita ?"
Sasuke menganggukkan kepala perlahan lahan. Naruto menepuk keningnya. "Siapa ketuanya ?"
Sasuke sedikit tersenyum "Anak Hiashi Hyuuga.."
"Aku tidak tanya bapaknya Teme.." kata Naruto dengan wajah sedikit kesal.
"Hinata Hyuuga.." kata Sasuke dengan pandangan tajam
"Hinata Hyuuga ?" kata Naruto dengan pandangan bertanya
"Ya, Hinata Hyuuga.."
"Hinata..Hyuu..ga ?"
"Hinata Hinata Hyuuga Hyuuga.."
"Hi-na-ta Hyuu-ga?"
"H-i-n-a-t-a H-y-u-u-ga.."
"Kita ngapain sih ?" kata Naruto dengan wajah datar. "Hm..aku belum pernah mendengar namanya, padahal sudah kelas dua..dia murid pindahan ?"
Sasuke menggelengkan kepalanya.
'Kenapa aku tidak tahu..jangan jangan..' mata Naruto sedikit melebar.
'DIA OTAKU ?! ORANG YANG BIASA MOJOK SENDIRIAN DI KELAS SAMBIL BACA MANGA ATAUPUN MAIN GAME GAK JELAS ?!' Naruto menggelengkan kepalanya 'Sedikit berpikir jeniuslah, Naruto..kau adalah ketua dewan sekolah..'
Sasuke memutar mutar pen yang berada di tangan kanannya. Sang Uchiha tersenyum aneh.
"Kurasa..kau harus bertemu langsung dengannya..kapan klub baru ini akan memberikan proposal mereka ?"
Naruto melirik jam tangan yang berada di tangan kirinya "Sore nanti..sekitar jam 3.."
Sasuke kembali tersenyum aneh. Naruto berpikir, apa temannya tersebut kerasukan 'hantu senyum aneh'..Naruto menggelengkan kepalanya perlahan. Mikir aneh lagi..
"Semoga beruntung.." kata sang Uchiha dengan nada datar. Naruto menaikkan alisnya. Apanya yang beruntung ? rasanya dia tidak pernah mengikuti lomba akhir akhir ini..
~0O0~
Naruto berjalan dengan wajah tenang. Sang ketua dewan sekolah yang dihormati dan disegani tersebut kini menjalani tugasnya sebagai ketua dewan sekolah, dengan niat tidak ikhlas Naruto memeriksa tiap tiap ruangan klub untuk memastikan tahun ini berjalan lancar dan kegiatan setiap klub dapat berlangsung dengan baik.
'Aku harap Pein mau masuk salah satu klub tahun ini..paling bodoh dia masuk klub memasak agar dapat makan dan minum gratis..atau masuk klub fotografer agar bisa mengembangkan sifat mesumnya melalui kamera..' Naruto berhenti tepat di depan ruang klub sulap saat mendengar suara orang yang dikenalnya.
"Pein mau masuk klub sulap heh ?" gumam Naruto dengan wajah muram. Dia mengintip sedikit kegiatan dari luar.
"Ini adalah kepiting air tawar !" Pein tersenyum sambil menunjukkan objek sulapnya, sebuah kepiting merah dengan capit besar. "Aku akan.." Pein memasang wajah bingung.
"Aku akan..aku..aku akan.." Pein menaikkan alisnya. Kebingungan akan melakukan apa.
CPAAAT ! capit besar kepiting tadi mencapit bibir bawah Pein. Sang Leader Akatsuki tersebut berteriak kesakitan. Naruto yang melihatnya hanya memasang wajah drop.
"NIATNYA NGAPAIN SIH ?!"
"GAK JELAS !"
"BODOH SEKALI !"
"Main sulap ya ?"
Dan teriakan protes lainnya dari para anggota klub sulap.
.
.
.
Naruto melanjutkan perjalanannya. Kini dia berdiri di sebuah ruangan tua yang lama tidak dipakai. Namun kini, di atasnya ada sebuah plang ruangan yang bernama 'Ruangan klub Paranormal dan Kemisterian'.
'Kenapa Kepala Sekolah mau menerima ide ini ?' batin Naruto dengan wajah datar. Dia segera melangkah memasuki ruangan tersebut.
Berantakan, kacau, berdebu, dan kertas serta pensil di mana mana. Naruto memasang wajah malas dan segera meninggalkan ruangan klub tersebut.
'Dia mau membuat klub atau gudang baru di ruangan ini..' Naruto menghela napasnya '..Dan nanti pasti aku yang akan membereskannya jika terjadi kekacauan..dasar..'
Ketua dewan sekolah tersebut kemudian berjalan dengan tenang meninggalkan kunjungan ruangan klub terakhirnya.
~0O0~
Naruto mendecih kesal. Safirnya berkali kali menatap jam tangannya. Senja sore memasuki ruangan tersebut. Hembusan angin masuk secara sepoi sepoi lewat jendela yang terbuka. Naruto kembali menatap jam tangannya.
'Jam 3 lewat 45 menit..' Naruto menyandarkan tubuhnya di dinding sambil kembali memasukkan kedua tangannya di kantong celananya. Kepalanya menengadah ke atas dengan mata tertutup. 'Mereka pikir aku apa ? penunggu antrian mini market ?'
Sementara di ruangan klub Paranormal dan Kemisterian.
"Ke-ke mana..ke mana..ke mana.."
Sakura yang kini sedang memeriksa lemari ruangan tersebut melirik sekilas temannya tersebut. Tampak Hinata dengan raut wajah kacau dan kebingungan berlari ke sana ke mari di dalam ruangan tersebut.
"Aku menghilangkan kertas akhir proposal kita, Sakura-chan.." kata Hinata sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada. Putri Hiashi tersebut menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia kemudian berlari cepat ke arah sudut ruangan dan tersandung kotak.
BRUUKH !
Sakura menghela napasnya. "Tenang dulu, Hinata-chan..kita harus memikirkan dengan tenang jika ingin mencari sesuatu yang hilang.."
Tuing ! Hinata muncul dengan wajah polos yang kebingungan. "Eeeh ? itu benar Sakura-chan ?"
"Nggak.." kata Sakura singkat.
DONG..Hinata kembali murung.
"Di mana..di mana..di mana.." kata Hinata lagi sambil berlari mengelilingi ruangan tersebut. Dia menabrak sebuah kotak dan membuatnya kembali terjatuh. Kotak tadi terbalik dan sebuah kertas terbang perlahan lahan ke atas dan mendarat pelan di kepala Hinata.
"Eh ?" Hinata mengambil kertas tersebut dan mata lavendernya langsung berbinar.
"Ketemu Sakura-chan !"
Sakura menoleh dengan wajah kebingungan. "Di ma-"
"Ayo cepat ! Naruto-kun pasti menunggu !"
.
.
.
"Duluan Sakura-chan.."
"Eeh ?!" Sakura menautkan kedua alisnya kebingungan. Tadi sang Hyuuga benar benar bersemangat untuk mengantarkan proposal mereka ke ruangan dewan sekolah. Kini kenapa Hinata menyuruhnya duluan dengan wajah sedikit pucat serta tegukan ludah berkali kali di lehernya.
'Oh ya..' Sakura menggelengkan kepalanya pelan '..Dia kan pemalu ?'
"Duluan Sakura-chan..nanti aku masuk kok.." kata Hinata sambil mendorong dorong Sakura.
"Eh ?! apaan ini Hi-Hina-baiklah.."
Hinata menghentikan dorongannya. Dia langsung membungkukkan badannya.
"Arigatou Sakura-chan, atas kerja samanya.."
Sakura tersenyum geli 'Hihi..kerja sama apa ?' Sakura menatap pintu tersebut dan mengetuknya perlahan lahan.
"Masuk.." terdengar suara dingin di dalam sana.
Mata lavender Hinata membulat. Suaranya dingin sekali. Apa sang ketua dewan sekolah marah ?!
"Ketua harus masuk juga ya.." kata Sakura sambil mengedipkan matanya ke arah Hinata.
INFO : Hinata adalah ketua klub Paranormal dan Kemisterian
Hinata menganggukkan kepalanya perlahan. Sakura mendorong pintu tersebut dan masuk dengan wajah tersenyum.
Sementara Naruto yang bersandar di meja hanya menatap tajam. Dia siap memarahi anggota klub tersebut (terutama ketuanya) karena telah membuatnya melakukan hal yang membosankan dan tidak penting seperti ini.
"Eh ?" Sakura menoleh ke sampingnya. "Hinata-chan kok gak masuk ?"
Naruto siap membuka mulutnya ketika sebuah derap langkah cepat dari luar mendekati ke arahnya.
POOOONG..siswi yang berlari tadi tiba tiba terjatuh di depan Naruto dan kertas yang dipegangnya melayang ke samping. Mata Naruto sedikit melebar.
GREP ! sang Namikaze dengan sempurna menangkap tubuh tersebut dan menatap sejenak rambutnya.
Biru kehitam hitaman, rambut indigo yang indah..
Cukup lama Naruto dan siswi tadi-ehem-berpelukan dan Naruto cukup lama juga-ehem-menatap siswi tersebut. Namun wajah sang siswi ditutupi rambut lebat indigonya sehingga tidak terlihat. Naruto menaikkan alisnya.
"A-ano.." siswi tadi langsung melepaskan pelukan Naruto dan mundur dengan cepat ke belakang. Dia segera berdiri di samping Sakura dengan kedua tangan ditaruh di depan pahanya. Wajahnya masih menunduk sehingga rambut lebat indigonya tersebut menutupi wajahnya.
"A-ano..ano.." siswi tersebut meremas tepi roknya. Tiba dia membungkukkan badannya.
"Gomen'nasai !" kata siswi tersebut. Naruto menaikkan alisnya. Perlahan lahan tubuh tersebut terangkat tegak, begitu pula dengan wajahnya.
Tampak wajah seorang perempuan cantik dan manis di depan Naruto dengan rona merah yang indah. Pipinya yang chubby dan mata lentik indah tersebut menatap malu ke arahnya. Dan Naruto baru kali ini merasakan panas di badannya selain demam.
'C-cantik..'
Satu kata di hati sang ketua dewan, mungkin merubah segalanya. Siswa yang paling disegani seluruh siswa di KHS kini terdiam dengan safir yang bergetar
TBC
—
Chapter yang lain nya kapan keluar?
ReplyDeleteGasabar nunggu lanjutan ini sama because in my heart
ReplyDeleteChapter because in my heart hari ini akan keluar 4 chapter sekaligus
ReplyDelete